Skripsi
MAKNA SIMBOLIK PADA PAKAIAN ADAT MASYARAKAT SUKU ABUI (ABUI NAMANG) DI KAMPUNG TRADISIONAL TAKPALA DESA LEMBUR BARAT KECAMATAN ALOR TENGAH UTARA KABUPATEN ALOR
XMLABSTRAK
Bolang, Titin. 2022. Makna Simbolik Pada Pakaian Adat Masyarakat
Suku Abui (Abui Namang) Di Kampung Tradisional Takpala Desa Lembur
Barat Kecamatan Alor Tengah Utara. Pembimbing I Dr. Dorcas Langgar,
M.Pd dan Pembimbing II Dorkas Y. A. Kale, S.Pd., M.Pd.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan alasan mengapa
pakaian adat masih dipertahnkn oleh masyarakat Suku Abui di Kampung Tradisional
Takpala Desa Lembur Barat Kecamatan Alor Tengah Utara Kabupaten Alor (2)
mendeskripsikan makna simbolik yang terkandung dalam pakaian adat masyarakat
Suku Abui di Kampung Tradisional Takpala Desa Lembur Barat Kecamatan Alor
Tengah Utara Kabupaten Alor.
Penelitian ini menggunakan metode deskiptif kualitatif yaitu meneliti suatu
objek dengan menghimpun, menggambarkan dan menganalisis data dan fakta serta
menarik kesimpulan dari data primer maupun data sekunder yang telah diperoleh saat
berada di lapangan dalam bentuk kalimat yang jelas sehingga mudah untuk
dipahami. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara
dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pakaian adat masyarakat Suku
Abui di Kampung Tradisional Takpala masih dipertahankan oleh mereka hingga saat
ini karena adanya lima alasan utama yang mendasari, yaitu alasan sejarah, alasan
religius/kepercayaan, alasan sosial, alasan budaya dan alasan pendidikan. Adapun
makna simbolik yang terkaandung dalam keseluruhan pakaian adat masyarakat Suku
Abui di Kampung Tradisional Takpala yaitu dimaknai sebagai telah terjad isuatu hal
besar atau sedang terjadi suatu hal besar. Adapula makna simbolik dari aksesorisnya
yaitu (1) untuk laki-laki: Biak Neng, memiliki makna Kampung Takpala, Sora
memiliki makna kekuasaan yang ditandai dengan perang, Ko’ling, memiliki makna
pertahanan terhadap musuh, Kamol, memiliki makna menjamu tamu, Kawel/Sapada, memiliki makna kerja keras, Bineng Tuk, Kak, Kafuk, Pet, memiliki makna kekuatan
dan kesabaran, Basa, memiliki makna tidak akan lemah dan lapar kemanapun si
pengguna pergi (2) untuk perempuan: Kiti-kiti, memiliki makna Kampung Takpala.
Pak’ai atau Fulak, memiliki makna menjamu tamu, Seling dan Lasing, memiliki
makna semangat persaudaraan, Awering dan Fota, memiliki makna keanggunan
kaum perempuan, Kanotang, memiliki makna hubungan yang erat, Fok, memiliki
makna kemanapun si pengguna pergi , ia tidak akan merasa lapar.
Penulis tertarik dengan pakaian adat Kampung Tradisional Takpala, karena
pakaian adat tersebut merupakan salah satu pakaian adat yang cukup terkenal dan
banyak peminatnya di Kabupaten Alor. Hal ini dikarenakan Kampung Tradisional
Takpala itu sendiri merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Alor yang telah
mendunia sehingga menarik cukup banyak pengunjug tiap tahunnya. Para pengujung
biasanya sangat antusias mengenakan pakaian adat yang disediakan untuk dapat
berfoto ria, tetapi pengunjung pada umumnya tidak mengetahui bahwa ada makna
simbolik dibalik pakaian adat yang mereka gunakan sehingga terlihat kurang
memaknai akan apa yang mereka kenakan.
Kata kunci: Pakaian Adat, Makna Simbolik, Kampung Tradisional Takpala
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
TITIN AMELIA DORINCE BOLANG - Personal Name
|
Student ID |
1701070027
|
Dosen Pembimbing | |
Penguji |
LEONARD LOBO - 195912311987021005 - Ketua Penguji
Dorcas Langgar - 195809031986012001 - Penguji 1 DORKAS Y A KALE - - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
54201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
AGRIBISNIS
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
872.05 BOL M
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |