Skripsi
Analisis Pola Tata Tanam Pada Daerah Irigasi Temef Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Kabupaten Timor Tengah Selatan
XMLKabupaten Timor Tengah Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan curah hujan rerata sebesar 1.000-1.500 mm/tahun. Periode musim kemarau berlangsung 8-9 bulan yang biasa terjadi antara bulan April-Oktober sedangkan periode hujan berlangsung 3-4 bulan yang biasa terjadi antara bulan November-Maret. Kondisi iklim tersebut dapat mempengaruhi pola pertanian masyarakat setempat yang berdampak pada gagal panen yang menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan pangan, jenis tanaman utama adalah tanaman Jagung. Salah satu cara untuk menghindari masalah tersebut yaitu dengan membuat sarana penyimpanan air seperti bendungan. Bendungan Temef merupakan bendungan yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan antara Desa Oenino, Kecamatan Oenino dan Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar ketersediaan air irigasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Temef, mengetahui besar kebutuhan air irigasi dan mengetahui pola tata tanam pada Daerah Irigasi Temef sebesar 1.018 Ha. Data sekunder berupa data curah hujan dari 3 (tiga) pos stasiun hujan yaitu Stasiun Nifukani, Stasiun Batinifukoko dan Stasiun Noelnoni, serta data Klimatologi dengan panjang data dari tahun 2001-2020. Metode yang digunakan untuk menghitung evapotranspirasi yaitu Metode Penman Modifikasi sedangkan untuk menghitung debit andalan digunakan Metode F.J Mock dari tahun 2001-2020. Ketersediaan air irigasi setengah bulanan untuk DAS Temef memperoleh nilai maksimum pada bagian pertama (I) bulan Januari sebesar 21,45 m3/detik dan nilai minimum terjadi pada bagian pertama (I) bulan November sebesar 0,47 m3/detik. Sedangkan rerata ketersediaan air irigasi tahunan untuk DAS Temef sebesar 234,43 m3/detik. Rekomendasi pola tanam yang sesuai dengan kondisi di Daerah Irigasi Temef adalah Pola tanam padi-palawija-palawija simulasi 4 dengan kebutuhan air irigasi maksimum sebesar 2,69 m3/detik sedangkan kebutuhan air irigasi minimum sebesar 0,41 m3/detik. Keseimbangan air yang terjadi antara ketersediaan air irigasi dan kebutuhan air irigasi untuk simulasi 4 pada musim hujan (Desember-Maret) diperoleh nilai maksimum sebesar 27,11 m3/dt dan nilai minimum sebesar 14,20 m3/dt sedangkan pada musim kemarau (April-November) diperoleh nilai maksimum sebesar 10,77 m3/dt dan nilai minimum sebesar -0,90 m3/dt.
Detail Information
Item Type | |
---|---|
Penulis |
DEMONSA BINTANG PUTRA LENDE - Personal Name
|
Student ID |
1606010126
|
Dosen Pembimbing |
DENIK SRI KRISNAYANTI - 197512282000122001 - Dosen Pembimbing 1
ELIA HUNGGURAMI - 198004122005011001 - Dosen Pembimbing 2 |
Penguji |
Denik Sri Krisnayanti - 197512282000122001 - Ketua Penguji
Elia Hunggurami - 198004122005011001 - Penguji 1 I Made Udiana - 196201101989031002 - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
22201
|
Edisi |
Published
|
Departement |
Teknik Sipil
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | UPT Perpustakaan Undana : Kupang., 2022 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
222.01 Len A
|
Copyright |
Individu Penulis
|
Doi |