TRADISI HEL KETA DALAM SEJARAH MASYARAKAT BIBOKI DI DESA TAUNBAEN KECAMATAN BIBOKI UTARA KABUPATENTIMOR TENGAH UTARA

Detail Cantuman

Skripsi

TRADISI HEL KETA DALAM SEJARAH MASYARAKAT BIBOKI DI DESA TAUNBAEN KECAMATAN BIBOKI UTARA KABUPATENTIMOR TENGAH UTARA

XML

Tujuan dari penelitian ini: (1) untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tradisi hel keta oleh masyarakat Biboki di Desa Taunbaen, (2) mendeskripsikan persepsi masyarakat Suku Dawan tentang tradisi hel keta di Desa Taunbaen, dan (3) mendeskripsikan upaya yang dilakukan masyarakat Suku Dawan dalam mempertahankan tradisi hel keta di Desa Taunbaen. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1).Tahap persiapan dalam tradisi hel ketaadalah tahap dimana keluarga dari kedua mempelai bertemu untuk membahas mengenai barang-barang bawaan, seperti keluarga laki-laki harus membawa perlengkapan apa saja dan keluarga perempuan harus membawa apa saja, serta membicarakan soal adat dari pihak perempuan, (2). Persepsi masyarakat suku dawan tentang tradisi hel keta di Desa Taunbaen. Menurut pandangan tokoh adat di Desa Taunbaen, Tradisi hel keta adalah warisan turun temurun dari nenek moyang dan juga menjadi ikon masyarakat Desa Taunbaen yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat, menurut tokoh pemerintahan, Tradisi hel ketamerupakan tradisi yang harus dipertahankan dan biasanya dilakukan dengan menyembelih hewan seperti babi, ayam dan kambing, Tradisi hel keta berfungsi agar keluarga dari kedua suku bisa saling berkenalan, menjalin hubungan yang harmonis, dan untuk mempersatukan kedua suku yang selama ini belum menjalin hubungan kawin mawin, sera persepsi atau pandangan dari tokoh agama adalah pihak gereja tidak sepenuhnya melarang dan menolak tradisi hel keta disetiap daerah. Jika budaya atau tradisi itu menberikan nilai-nilai positif atau nilai-nilai kebaikan terutama nilai-nilai kerohanian di dalam upacara, misalnya dalam melaksanakan tradisi hel keta terdapat hal yang baik, maka pihak gereja tidak menolak tradisi hel keta.. (3). upaya yang dilakukan oleh masyarakat suku dawan dalam mempertahankan tradisi hel keta oleh masyarakat Desa Taunbaen adalah dengan melakukan penyuluhan serta memberi himbauan kepada masyarakat Desa Taubaen agar dapat mengotrol jalannya tradisi hel keta agar tidak terjadi seperti yang dipermasalahkan oleh pihak gereja, serta lebih memperhatikan pelaksanaan atau jalannya tradisi hel keta, agar tidak mengandung nilai-nilai negatif.
Kata kunci : hel keta, pandangan gereja, eksistensi hel keta


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
OKTOVIANUS AMSIKAN - Personal Name
Student ID
1901090065
Dosen Pembimbing
Fransina A. Ndoen, S.Pd., M.Pd - - Dosen Pembimbing 1
Stevridan Y. Neolaka, S.Pd, M.pd - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Fransina A. Ndoen, S.Pd, M.Pd 198608022014042001 - - Ketua Penguji
Stevridan Y. Neolaka, S.Pd, M.pd - - Penguji 1
MALKISEDEK TANEO - 196704021994031003 - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
87201
Edisi
Published
Departement
Pendidikan Sejarah
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
872.01 Ams T
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA