Makna Motif Kuda Pada Kain Tenun Ikat Hinggi Kombu Di Kelurahan Lambanapu Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur

Detail Cantuman

Skripsi

Makna Motif Kuda Pada Kain Tenun Ikat Hinggi Kombu Di Kelurahan Lambanapu Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur

XML

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuai dan mendeskripsikan makna dan mitos gambaran motif kuda yang terdapat pada kain tenun ikat Hinggi Kombu di kelurahan Lambanapu, kecamatan Kambera, kabupaten Sumba Timur. Dalam menganalisis penelitian ini digunakan konsep teori semiotika dari Roland Barthes, dimana semiotika merupakan ilmu yang mencari makna yang terkandung dalam tanda. Berikutnya metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian kulatitaif dan teknik penentuan informan yaitu melalui sampling bertujuan atau purposive sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioener. Jumlah informan dalam penelitian 6 (enam) informan kunci dengan rincian bahwa 6 orang termasuk di dalamnya sebagai informan untuk wawancara yang dipilih berdasarkan pemahaman mereka dan sebagai pengrajin kain tenun Hinggi Kombu serta masyarakat yang di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil analisis terhadap informan diperoleh data bahwa kuda memiliki nilai yang cukup tinggi baik secara nominal maupun dilihat secara spiritual. Dari hasil penelitian dan analisis diperoleh bahwa motif pada kain tenun ikat Hinggi Kombu memiliki empat makna yang diantaranya; (1) sebagai lambang persatuan, (2) lambang kepahlawanan, (3) lambang status sosial, (4) keagungan/ wibawa. Selain itu, motif kuda pada kain tenun ikat Hinggi Kombu memiliki mitos yakni; kuda sebagai salah satu mahar perkawinan, sebagai alat transportasi para arwah yang telah mati menuju alam baka, dan sebagai mahkluk spritual. Maka dari itu motif kuda yang terkandung dalam kain tenun ikat Hinggi Kombu sangat dalam maknanya dan tidak begitu saja ada dalam kain tersebut melainkan masyarakat Sumba Timur dalam kehidupan kesehariaannya dijadikan pedoman. Kesimpulan dan saran dari peneliti ini yaitu; motif kuda pada kain tenun ikat Hinggi Kombu sangat melekat dengan kehidupan masyarakat tertumama melambangkan status sosial, persatuan, keagungan/wibawa dan kepahlawanan dari masa lampau sampai saat ini, selain itu ada mitos yang masih dipercaya masyarakat Lambanapu bahwa kuda sebagai alat tunggangan arwah ke alam baka, kuda sebagai makhluk spritual. Adapun saran; kepada masyarakat diharapkan melestarikan kebudayaan dengan membentuk kelompok seni budaya untuk mengajarkan cara menenun kain tenun ikat kepada generasi muda. Selanjutnya kepada pemerintah untuk membangun fasilitas berupa sanggar seni agar bisa menenun dan mampu menciptakan berbagai hasil karya seni kain tenun ikat; dengan harapan hasilnya bisa dipromosi dan menghasilkan nilai ekonomi.


Detail Information

Item Type
Penulis
Samuel Maryo Ndua Awa - Personal Name
Student ID
1503030126
Dosen Pembimbing
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Blajan Konradus - 196102191988031001 - Ketua Penguji
Christine Erika Meka - 198501072008122004 - Ketua Penguji
Herman Y. Utang - 196602212006041001 - Penguji 1
Kode Prodi PDDIKTI
69201
Edisi
Published
Departement
Sosiologi
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit UPT Perpustakaan Undana : Kupang.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
692.01 Awa M
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail


SELAMAT DATANG DI REPOSITORY UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA